Foto Bentrok Kebumen

Foto Bentrok Kebumen. Kembali terjadi bentrokan antara Prajurit TNI Angkatan Darat dengan sejumlah warga kawasan Urut Sewu, Desa Sentrojenar, Kecamatan Bulus, Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Bentrokan tersebut menyebabkan korban 4 petani tertembak dan sekitar 13 petani lain luka berat.

Bentrokan terjadi hari Sabtu (16/4) saat puluhan petani sekitar pukul 10.00, pulang dari berziarah di makam lima orang yang meninggal korban bom bekas latihan tentara pada 22 Maret 1997 akibat terkena mortir aktif milik TNI AD di areal pertanian Desa Setrojenar .

Mereka kemudian membenahi barikade yang dipasang warga sejak 12 April 2011 di Jalan Diponegoro sebagai jalan menuju Kantor Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD yang telah dibongkar TNI. Pemblokiran jalan menuju Kantor Dislitbang TNI AD dilakukan karena warga bersikeras menolak latihan perang dan uji senjata berat di kawasan Urut Sewu. Sengketa lahan antara TNI dan petani terjadi sejak 2004.

Setelah itu, warga merobohkan papan Dislitbang TNI di gapura masuk. Tentara mendatangi warga yang berjaga di titik blokade dan bermaksud membubarkannya. Namun, warga menolak pergi. Pukul 13.30, menurut petani, sekitar 100 tentara keluar dari Kantor Dislitbang TNI AD yang hanya berjarak 10 meter dari lokasi kejadian. Tentara langsung menyerbu warga.

Ketika warga akan kembali ke desa, TNI sudah berbaris di jalan dengan kondisi siap tembak. Tanpa diduga dan tanpa peringatan, puluhan tentara menyerang warga, akibatnya enam orang warga terkena tembakan. Tentara juga memukuli warga dengan popor senapan, merampas dan menghancurkan telepon seluler milik warga.

Petani yang ketakutan lari ke perkampungan. Saat itulah, tentara menembaki petani dengan senapan. Beberapa petani langsung berjatuhan. Selanjutnya hingga pukul 17.00, tentara melakukan sweeping ke perkampungan, mencari tokoh-tokoh penentang pemanfaatan kawasan Urut Sewu untuk lahan latihan perang TNI.

Tujuh warga yang dirawat di antaranya Aris Wahyudi luka di pelipis kanan, Mustofa hidungnya bengkak, dan Syamsudin robek bagian kepala sebelah kanan. Empat warga yang luka tembak antara lain Mulyanto, Sarwadi, Kusriyanto, serta Surip Supangat. Mulyanto luka tembak di bagian punggung sebelah kanan, Sarwadi luka tembak paha kanan, Kusriyanto luka tembak pantat kanan, dan Surip luka tembak lengan kanan serta pantat kanan.
tercatat sembilan petani

Empat korban menderita luka tembak serta korban yang lain dirawat di RS PKU Muhammadiyah Serueng dan RS PKU Petanahan.

Kendati tak tertembak, kondisi sebagian korban di RSUD Kebumen umumnya cedera serius. Dua orang patah kaki akibat kena popor senjata laras panjang. Salah satu korban, Mustofa (65), terluka paling parah karena gegar otak ringan serta lebam akibat pukulan di dada, punggung, dan tengkuk. Mustofa terus-menerus muntah darah.

Semalam jajaran musyawarah pimpinan daerah Kebumen langsung membahas insiden bentrokan tersebut bersama Panglima Kodam IV Diponegoro, kepala polres, dan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah.

Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro Letkol Inf Zainal M, Sabtu malam, mengemukakan, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Langgeng Sulistiyono menyesalkan bentrokan itu. Bentrokan seharusnya tak terjadi karena rencana latihan militer dan uji senjata berat di lokasi tersebut telah dibatalkan dan dialihkan ke Lumajang.

Bentrokan antara prajurit TNI AD dengan warga masyarakat di Kebumen, sangat disesalkan sebab sebenarnya bisa dihindari. TNI diperintahkan segera melakukan investigasi internal dan Polri menyelidiki pihak yang diduga memprovokasi warga.

Dalam catatan pendemo, dalam 4 tahun terakhir sedikitnya 23 petani tewas dalam 183 kasus bentrok bersenjata. Insiden tersebut menyeret 668 petani dikriminalkan dan 82.726 kepala keluarga tergusur. Puluhan petani mengutuk insiden penembakan di Kebumen dengan membawa 'batu nisan' di Bundaran HI, Jakarta. Belasan batu nisan dari kertas itu berisi daftar orang-orang yang diduga merupakan korban penembakan aparat dalam kasus pertanian di Indonesia.

Berikut ini Foto Bentrok Kebumen :






0 comments:

Related post