Setelah sempat terhenti pada Sabtu (13/11/2010) petang, hujan abu tipis di Yogyakarta dan sekitarnya kembali terjadi. Namun hujan abu ini tipis ini hanya disebabkan oleh arah angin yang menuju ke selatan.
Kota Yogyakarta dari pukul 19.00 (13/11) sampai 01.00 (14/11) hampir seluruh kota terkena hujan abu tipis. Hal tersebut membuat para pengendara sepeda motor mengenakan masker dan menutup rapat helm standar yang dikenakannya.
Abu vulkanik dengan kadar tipis tersebut tidak dapat dilihat apa lagi pada malam hari. Namun dapat dirasakan ketika mata kita mendadak atau perlahan terasa perih seperti kemasukan debu.
Hujan abu tipis ini juga dilaporkan sampai menjangkau wilayah Bantul. Semakin ke arah utara maka kadar abu yang jatuh dari langit akan terasa semakin tebal.
Namun masyarakat tidak perlu khawatir. Pasalnya hujan abu tipis ini tidak berkorelasi langsung dengan aktivitas Merapi.
Berdasarkan data seismograf Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) dari pukul 00.00 (13/11) sampai 00.00 (14/11) tercatat sama sekali tidak ada awan panas yang keluar dari puncak Merapi.
Ada pun dalam rentang waktu tersebut terjadi gempa vulkanik sebanyak 26 kali. Guguran tercatat terjadi 25 kali dan tremor beruntun juga masih terus terjadi.
"Abu vulkanik ini merupakan awan keseharian yang tertiup angin ke arah selatan," ujar petugas piket BPPTK Purwoto.
2 comments:
Just want to say what a great blog you got here!I’ve been around for quite a lot of time, but finally decided to show my appreciation of your work! Thumbs up, and keep it going!.
thanks...
Post a Comment