Sri Mayawati (38) tewas setelah disambar petir di Gang Satatasariksa, RT 9 RW 4, Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Kamis (18/11/2010) sekitar pukul 16.00 WIB. Penjual gorengan itu sempat diboyong warga setempat ke RS Rajawali, namun nyawanya tak tertolong saat dalam perjalanan.
Menurut saksi mata, Raswad (55), saat kejadian cuaca memang hujan rintik-rintik. Sementara korban sedang berjualan gorengan yang berpayung terpal biru. Posisi roda tempat berjualan korban itu tepat berada di bawah pohon Huni yang sudah dipangkas setinggi sekitar enam meter.
"Ada empat kali petir. Yang terakhir terdengar keras. Saya sempat masuk ke dalam rumah. Tiba-tiba ramai suara warga yang melihat Bu Maya (korban,red) jatuh," ujar Raswad yang berprofesi penjual baso saat ditemui di lokasi kejadian.
Jarak antara roda dagangan Raswad dan roda korban hanya sekitar lima meter. Petir yang menggelegar itu mengakibatkan terpal milik korban ikut robek.
"Saat itu korban masih bernafas. Warga berusaha membawa korban ke rumah sakit. Tapi di saat perjalanan meninggal," ujar Raswad.
Korban meninggalkan lima anak dan suami bernama Dedi (38). Jenazah korban hingga pukul 18.00 WIB disemayamkan di ruang TK BKB Mawar Melati yang jaraknya delapan meter dari lokasi kejadian. Sementara puluhan warga setempat terlihat melayat jasad korban yang sudah terbungkus kain kafan dan terbalut kain batik.
Menurut saksi mata, Raswad (55), saat kejadian cuaca memang hujan rintik-rintik. Sementara korban sedang berjualan gorengan yang berpayung terpal biru. Posisi roda tempat berjualan korban itu tepat berada di bawah pohon Huni yang sudah dipangkas setinggi sekitar enam meter.
"Ada empat kali petir. Yang terakhir terdengar keras. Saya sempat masuk ke dalam rumah. Tiba-tiba ramai suara warga yang melihat Bu Maya (korban,red) jatuh," ujar Raswad yang berprofesi penjual baso saat ditemui di lokasi kejadian.
Jarak antara roda dagangan Raswad dan roda korban hanya sekitar lima meter. Petir yang menggelegar itu mengakibatkan terpal milik korban ikut robek.
"Saat itu korban masih bernafas. Warga berusaha membawa korban ke rumah sakit. Tapi di saat perjalanan meninggal," ujar Raswad.
Korban meninggalkan lima anak dan suami bernama Dedi (38). Jenazah korban hingga pukul 18.00 WIB disemayamkan di ruang TK BKB Mawar Melati yang jaraknya delapan meter dari lokasi kejadian. Sementara puluhan warga setempat terlihat melayat jasad korban yang sudah terbungkus kain kafan dan terbalut kain batik.
0 comments:
Post a Comment