Diinapkan Garuda, Penumpang di Semarang Dijanjikan Terbang Pk 07.00 WIB

Imbas kekacauan penerbangan Garuda membuat sedikitnya tiga penerbangan dari Bandara Ahmad Yani Semarang pada Minggu (21/11/2010) dibatalkan. Mereka dijanjikan berangkat hari ini, Senin (22/11/2010). Penumpang yang seharusnya berangkat pukul 16.10 WIB kemarin, dijanjikan terbang pukul 07.00 WIB hari ini.

Para penumpang Garuda yang batal berangkat diinapkan oleh pihak Garuda, meski sebagian dari mereka mencari hotel sendiri. "Awalnya gak jelas. Aku cari hotel sendiri. Hotel pertama Santika, tapi ternyata sudah gak ada kamar. Akhirnya cari hotel lagi, dan menginap di Gumaya. Saat check-in di hotel itu, dikabari kalau hotel ditanggung Garuda," kata salah seorang penumpang, Izar.

Izar adalah penumpang GA 243 yang seharusnya terbang dari Bandara Ahmad Yani ke Bandara Cengkareng pada pukul 16.10 WIB, Minggu (21/11/2010). "Saya sudah putus asa semalam di bandara Ahmad Yani. Akhirnya saya meninggalkan bandara pukul 22.00 WIB dan cari hotel. Dijanjikan pukul 07.00 WIB ini akan diterbangkan. Tapi saya belum tahu kepastiannya," kata aktivis LSM yang usai mengunjungi barak pengungsi Merapi itu.

Pria asal Jakarta ini menginap di Hotel Gumaya bersama sejumlah penumpang lain. "Cari hotel sendiri, naik taksi sendiri. Saat check in di hotel, saya lihat wajah mereka, ada sekitar sepuluh orang penumpang Garuda yang menginap juga. Saya tidak tahu di mana para penumpang lainnya menginap," ujar dia.

Menurut dia, sedikitnya ada tiga penerbangan Garuda yang akhirnya gagal diberangkatkan pada hari Minggu. Ketiga penerbangan adalah GA 243, GA 245, dan GA 247. GA 245 dan GA 247 seharusnya memiliki jadwal penerbangan di atas pukul 17.00 WIB kemarin. Belum diketahui dijanjikan kapan penumpang GA 245 dan GA 247 itu untuk terbang ke Jakarta.

Manajemen Garuda sudah menjelaskan mengenai kekacauan penerbangan Garuda tersebut dan meminta maaf kepada para penumpangnya. Penyebab penundaan penerbangan ini lantaran maskapai milik pemerintah tersebut saat ini sedang menerapkan sistem baru.

"Selama ini kita punya 3 sistem yang memonitor pergerakan pesawat, ada sistem yang memonitor pergerakan para awak kabin, ada juga sistem yang memonitor jadwal penerbangan. Sistem ini masing-masing berdiri sendiri," kata Kepala Komunikasi Garuda Indonesia Pujobroto.

Dari 3 sistem monitor yang awalnya dipisahkan, kini Garuda sedang menjajal penggabungan 3 sistem tersebut atau yang dikenal dengan istilah Integrated Operational Controll System (IOCS). "Jadi sistem yang awalnya sendiri-sendiri kemudian diintegrasikan menjadi satu," imbuhnya.

Namun demikian, meskipun sistem telah disiapkan dengan matang dan tentunya telah dilakukan beberapa kali ujicoba, namun saat diterapkan sistem tersebut masih melesat dari harapan. "Nah walaupun sudah disiapkan, disimulasikan, tapi karena ini menyangkut banyak data, maka masih ada kendala," jelas Pujo

0 comments:

Related post